Fenomena pantai di Palu yang disinyalir menggunakan simbol d4j4l baru - baru hangat dibincangkan. Bahkan tidak sedikit yang menilai bahwa adanya pantai ini yang menjadi penyebab mengapa terjadi sunami di Palu. Sebenanrnya bukan hanya Pantai mata satu ini saja, tetapi sudah ada banyak simbol - simbol yang muncul baik di Jakarta seperti Bundarah HI, Monas, di film - film Hollywod, Cartun, hingga penyanyi - penyanyi. Pertanyaaan kita hari ini, seberapa pentingnya keberadaan simbol?
Simbol adalah perlambangan dari orang atau organisasi. Kalau secara individu maka kita akan merujuk pada nama orang, William Shakepear misalkan. Mendegar nama ini maka kita tahu bahwa dia adalah seorang sastrawan. Lalu kalau kita lihat logo T misalkan, kita akan langsung tahu bahwa ada Toyoga disitu. Nah kalau simbol segitia, mata satu, tetragram, tiga angka 6, lingga yoni, dan lain sebagainya yang muncul dibanyak tempat berarti itu adalah simbol?
Bahkan saking pinternya promosi, terkadang orang tidak sadar ikut - ikutan promosi simbol tersebut. Makanya tidak sedikit pula yang berdalih "ini hanya kebetulan". Justru ini, berarti simbol itu secara tidak sadar sudah merasuk kepada si pembuat. Karena memang mereka menyematkan simbol - simbol itu tidak langsung, tapi hanya dalam bentuk sekelumit barang beberapa detik. Justru itu lah yag powerful, mereka menggunakan marketing alam bawah sadar. Secara tidak sadar orang melihat tetapi masuk kedalam bawah sadar, dari alam bawah sadar inilah muncul ketidaksadaran bahwa orang - orang juga telah memakainya.
Marketing simbol kalau dapat saya katakan justru bentuk importasi yang paling mudah ditakar. Karena dia berbentuk fisik dan bisa dilihat. Importasi kitab - kitab barat secara tidak sadar yang lebih mengerikan adalah ajaran - ajaran seperti sosialisme, komunisme, kapitalisme, leberalisme, marxisme, nasionalisme, dan lain sebagainya yang bahkan secara tidak sadar pula telah diiyakan oleh banyak orang. Bahkan tidak sedikit yang mengatakn baik.
Terlebih simbol dan pemikiran ini dicekokan secara terus menerus dalam jumlah yang sangat banyak. Dapat disebut juga dengan rumus faktor kali. Kalau kata FT "kebohongan yang diulang - ulang maka yang tampak adalah KEBENARAN'.
Seringkali kita dengar bahwa, pada saat kemunculanya nanti bahwa, si laknat ini akan masuk ke semua kota - kota kecuali Mekah dan Madinah. Saatnya kapan? tentu menjelang kiamat? sedangkan banyak dari Ulama kita mengatakan hari ini sudah akhir zaman. Bisa saja hari ini bukan. Menurut saya memang sudah benar - benar masuk keseluruh negeri. Apa buktinya/
Apabila kita lihat, sudah jelas bahwa simbolnya saja sekarang sudah banyak tersebar dipenjuru bumi. Gini dech, kalau kita katakan simbol T ada di rumah kita, maka boleh dong kita katakan si Toyoga dirumah kita. Contoh ada seorang bertamu lalu melihat garasi "wih punya Toyoga baru nhi" padahal itu hanya skiter doank.
Nah hal itu juga lah yang terjadi. Bahkan si mata satu ini sudah masuk ke seluruh kota bahkan ke rumah - rumah. Dirumah saya gak ada tu. Kata siapa, lihat di TV, lihat di Youtube, Lihat di gambar, dan lain sebagainya yang dengan leluasa memaparkan simbol itu, maka sama halnya sekalian dirumah situ sudah disamperin sama tu simbol. Seolah berbalut kebaikan teknologi, tetapi diala dalangnya.
Hal ini bukanlah tanpa disengaja atau sebatas kebetulan, semuanya terjadi by design. Mereka mencoba mempromosikan, memperkenalkan, bahkan membiasakan dalam otak manusia. Akhirnya sadar tidak sadar segera diiyakan.
Secara tidak sadar orang mengiyakan simbol sekaligus menolak dengan lantang bahwa mereka tidak mengguankanya. Ibarat kata sudah terjebur kolam, tetapi dia masih ngomong kering. Ya karena dia tidak tahu bahwa itulah yang dinamakan basah.
Bisa saja masih ada yang nyinyir gini "kalau guwe sudah basah, emang ada ruginya buat lo?"
Nah ini nhi yang harus kita buka. Kalau situ basah berarti sama halnya situ sudah promosi. Itu satu. Lalu, yang kedua paling arah adalah. Disaat orang - orang yang tidak sadar tadi menggunakan simbol itu, maka dia akan sangat sensitf dengan simbol lain, bahkan tidak jarang mengklaim bahwa simbol lain jelek.
Hal ini secara nyata terlihat bahwa, ketika ada simbol - simbol islam muncul maka langsung terbesit stigma negatif dalam benaknya. Coba tanya dech dalam diri sendiri apa yang dalam otak anda ketika melihat kalimat tauhid, cadar, jenggot, jubah, celana cungklang, dan lain sebagainya. Jawab saja dengan jujur.
Saya tidak menyalahkan, karena memang simbol ini telah dikriminalisasi baik oleh mereka yang anti bahkan hingga mereka yang memang orang dalam. Propaganda ini memang adalah sebuah skema yang sistematis bukan tanpa ketidak sengajaan.
Maka sudah sewajarnya jika mereka yang mau berfikir "bagi orang yang berfikir" harus mengambil sikap mana yang hak dan mana yang batil.
Kalau saya menggunakan foto dalam pos ini dengan simbol tersebut maka sama halnya saya juga sudah ikut mempromisikan, meskipun saya memberikan kritik. Inilah mengapa saya tidak menggunakanya.
Marketing simbol kalau dapat saya katakan justru bentuk importasi yang paling mudah ditakar. Karena dia berbentuk fisik dan bisa dilihat. Importasi kitab - kitab barat secara tidak sadar yang lebih mengerikan adalah ajaran - ajaran seperti sosialisme, komunisme, kapitalisme, leberalisme, marxisme, nasionalisme, dan lain sebagainya yang bahkan secara tidak sadar pula telah diiyakan oleh banyak orang. Bahkan tidak sedikit yang mengatakn baik.
Terlebih simbol dan pemikiran ini dicekokan secara terus menerus dalam jumlah yang sangat banyak. Dapat disebut juga dengan rumus faktor kali. Kalau kata FT "kebohongan yang diulang - ulang maka yang tampak adalah KEBENARAN'.
Seringkali kita dengar bahwa, pada saat kemunculanya nanti bahwa, si laknat ini akan masuk ke semua kota - kota kecuali Mekah dan Madinah. Saatnya kapan? tentu menjelang kiamat? sedangkan banyak dari Ulama kita mengatakan hari ini sudah akhir zaman. Bisa saja hari ini bukan. Menurut saya memang sudah benar - benar masuk keseluruh negeri. Apa buktinya/
Apabila kita lihat, sudah jelas bahwa simbolnya saja sekarang sudah banyak tersebar dipenjuru bumi. Gini dech, kalau kita katakan simbol T ada di rumah kita, maka boleh dong kita katakan si Toyoga dirumah kita. Contoh ada seorang bertamu lalu melihat garasi "wih punya Toyoga baru nhi" padahal itu hanya skiter doank.
Nah hal itu juga lah yang terjadi. Bahkan si mata satu ini sudah masuk ke seluruh kota bahkan ke rumah - rumah. Dirumah saya gak ada tu. Kata siapa, lihat di TV, lihat di Youtube, Lihat di gambar, dan lain sebagainya yang dengan leluasa memaparkan simbol itu, maka sama halnya sekalian dirumah situ sudah disamperin sama tu simbol. Seolah berbalut kebaikan teknologi, tetapi diala dalangnya.
Hal ini bukanlah tanpa disengaja atau sebatas kebetulan, semuanya terjadi by design. Mereka mencoba mempromosikan, memperkenalkan, bahkan membiasakan dalam otak manusia. Akhirnya sadar tidak sadar segera diiyakan.
Secara tidak sadar orang mengiyakan simbol sekaligus menolak dengan lantang bahwa mereka tidak mengguankanya. Ibarat kata sudah terjebur kolam, tetapi dia masih ngomong kering. Ya karena dia tidak tahu bahwa itulah yang dinamakan basah.
Bisa saja masih ada yang nyinyir gini "kalau guwe sudah basah, emang ada ruginya buat lo?"
Nah ini nhi yang harus kita buka. Kalau situ basah berarti sama halnya situ sudah promosi. Itu satu. Lalu, yang kedua paling arah adalah. Disaat orang - orang yang tidak sadar tadi menggunakan simbol itu, maka dia akan sangat sensitf dengan simbol lain, bahkan tidak jarang mengklaim bahwa simbol lain jelek.
Hal ini secara nyata terlihat bahwa, ketika ada simbol - simbol islam muncul maka langsung terbesit stigma negatif dalam benaknya. Coba tanya dech dalam diri sendiri apa yang dalam otak anda ketika melihat kalimat tauhid, cadar, jenggot, jubah, celana cungklang, dan lain sebagainya. Jawab saja dengan jujur.
Saya tidak menyalahkan, karena memang simbol ini telah dikriminalisasi baik oleh mereka yang anti bahkan hingga mereka yang memang orang dalam. Propaganda ini memang adalah sebuah skema yang sistematis bukan tanpa ketidak sengajaan.
Maka sudah sewajarnya jika mereka yang mau berfikir "bagi orang yang berfikir" harus mengambil sikap mana yang hak dan mana yang batil.
Kalau saya menggunakan foto dalam pos ini dengan simbol tersebut maka sama halnya saya juga sudah ikut mempromisikan, meskipun saya memberikan kritik. Inilah mengapa saya tidak menggunakanya.
Posting Komentar untuk "Apa Pentingnya Simbol d4j4l"
Terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar