Tidak ada seorang pun yang tidak mengatakan Indonesia adalah negeri yang kaya. Termasuk salah satunya adalah kekayaan lautnya. Memang benar secara fakta kaya, apabila 3 miliar dolar hasil laut Indonesia menguap, lantas siapa yang menikmatinya? Apakah negeri kita terlalu bodoh, atau kah mereka yang terlalu pintar. Menteri Susi pun juga mengeluhkan betapa banyaknya kapal - kapal asing mencuri laut Indonesia. Maka kala itu, tak sedikit kapal asing yang ia tegelemkan.
Indonesia bukan hanya kaya, kaya baget malah, katanya menuruti urutan kedua negara terkaya di Indonesia. Apabila Jepang dengan luas hanya 377.972 km² mampu menjadi negri yang sangat maju (developed country) bagaimana Indonesia yang memiliki luas wilayah lebih dari lima kali lipatnya yiatu 1,905 juta km² dengan asumsi sumber daya alam yang sama disetiap meter perseginya. Belum lagi Indonesia sebagai negara maritim dengan laut yang begitu luas, bahkan katanya negeri kita bisa makmur meskipun hanya mengandalkan sumber daya laut. Terlebih konon katanya baru 5% saja laut dunia yang baru bisa diexplorasi manusia.
Menurut Kwik Kian Gie seorang ekonom dan politisi sebelum Susi menjadi menteri kekayaan laut Indonesia dicuri asing sekitar 3 miliar dolar per tahun. Bukan hanya ikanya saja, tetapi kekayaan yang terkandung didalam laut bahkan hingga minyaknya. Kwik juga menyampaikan bahwa minyak mentah Indonesia pun secara ilegal dipindah dari kapal tengker Indonesia ke kapal penangkap iklan asing ditengah laut. Apakah minyak tersebut diberikan secara cuma- cuma. Saya rasa tidak, tentu minyak tersebut masuk kantong - kantong mereka bukan.
Jika kita kurs menjadi rupiah berapa besarkah uang 3 miliar dolar itu? Hasil perhitungan di situs Dollar.web.id uang 3 miliar dollar dalam rupiah sebanyak Rp. 42.642.000.000.000. Empat puluh dua triliun enam ratus empat puluh dua miliar. Bisa gak kita bayangkan. Coba kita bandingkan dengan gaji buruh yang hanya 1,5 juta. Kira - kira sebanyak apa itu. Kekayaan yang notabene milik rakyat, ya karena berada diperut bumi, siapapun tidak pernah membayarnya, tetapi hanya mengambilnya dengan cuma - cuma dicuri begitu saja.
Jika hanya berkutat pada angka mungkin kita masih mereka - reka. Bagaimana jika kita bandingkan kerugian tersebut dengan pendapatan asli daerah (PAD) Jateng sebesar 23,467 triliun pada pada tahun 2017. PAD tersebut merupakan target PAD yang dilansir oleh Radar Jawa Pos pada November 2017 lalu. Sedangkan kerugian negara sebesar 42,6 triliun atau hampir dua kali lipat. Jika kita analogikan lagi dua maka betapa makmur dua provinsi yang sebesar Jateng akan begitu makmur hanya dari laut saja. Sedangkan nomial sebesar itu hanya menguap begitu saja.
Menguapnya kekayaan laut Indonesia itu hnaya salah satu contoh saja. Bagimana dengan diexploitasinya kekayaan Indonesia lainya yang sudah berpuluh - puluh tahun. Katakan kekayaan emas di Papua. Sebuah gunung yang dipotong diambil kekayaan mineralnya termasuk emas, dan bahkan mengeruk kedalam tanah dibawah setelah gunung itu habis. Lebih paranya lagi sekarang ini 80 saham perusahaan - perusahaan sektor pertambangan tersebut dimiliki asing. Lantas negeri kita dapat apa. Bahkan katanya sebelum era reformasi mencapai 95 persen saham dikuasai oleh asing.
Posting Komentar untuk "3 Miliar Dolar Hasil Laut Indonesia Menguap"
Terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar