Sebagian orang bingung mau kerja apa ya. Cari kerja sana sini gak dapat. Padahal sudah punya gelar sarjana pula. Bukan main- main dari universitas ternama malah. Yang jadi fakta adalah semakin tinggi lulusan seseroang maka semakin sulit mendapatkan pekerjaan. Mereka dengan lulusan SMA kebawah malah cepet dapat pekerjaan nah lho. Ya ini masih subjektif, tapi kita lihat samplenya.
Pada suatu kabupaten tertentu tenaga kerja terserap begitu cepat, saat lulus SMA langsung dapat kerja soalnya jadi buruh pabrik. Pada lokasi yang sama sejumlah sarjana tidak kerja dipabrik, ya karena tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi yang butuhkan lebih sedikit, tapi bisa pula karena memang tidak mau kerja dipabrik.
Yang sulit itu saya rasa bukan karena anda tidak kualified, anda pribadi yang unggul buktinya anda bisa lulus sekolah atau bahkan lulus kuliah. Tepok tangan pada diri anda boleh. Keadaan secara awam dikatakan bahwa jumlah lulusan tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan atau surplus tenaga kerja. Sama halnya jumlah kendaraan tidak sebanding dengan ruas jalan. Lah kok begitu ya?
Mari kita buka sebentar, kendaraan sudah pasti akan terus meningkat, soalnya banyak orang yang mampu beli plus tidak adak kebijakan pembatasan pembelian kendaraan dari pemerintah. Nah kok malah nyalahin jalan ini gimana. Ya emang jalanya mau dilebarin gitu. Kalau jalan kota yang sudah mepet tiang listrik mau dilebarin kemana lagi. ke pekarangan? atau mau buat jalan layang? lama - lama jalan di kota udah kaya jaring laba - laba thu.
Paradigma ini saya rasa sama dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia, ya memang ruas jalan bisa ditambah atau pabrik bisa ditambah. Tapi ya mau kapan. Misalkan saja anda nunggu bantuan untuk memperbaiki atau membagun jalan di desa anda, dari anda kecil sampai sekarang sudah se gede ini tetap itu jalan tidak ada perubahan. Masih saja rusak atau masih berupa jalan tanah. Nah ini kalau pabrik, mau nunggu ada pabrik ya kali aja dibagun, kalau sudah keburu mau makan gimana coba.
Masuk kepembahasan, sebenarnya tulisan kali ini masih berkaitdan artikel sebelumnya "cara mengatasi penganguran" . Dengan paradigma yang sama, saya berusaha menjawab dengan perspective saya sendiri untuk menjawab kenapa kok mencari kerja atau cari uang itu sulit?
Kalau memang mencari kerja itu sulit maka jangan tunggu pabrik datang atau jalan dibagun. Bangun lah jalan anda sendiri. Di era globalisasi sekarang ini semua menjadi serba mungkin. Apa yang mungkin? kalau harus bagun pabrik gila banget kan. mana ada modal? ya maksud saya bukan itu.
Ada sebuah kutipan begini "cara mengatasi kemiskinan bukan dengan mencabut utangnya, tetapi memberikan pendidikan dan kesehatan". Ya kita masuk ke point pendidikan. Nelson Mandela juga mengatakan "the most powerful weapon to change the world is education", terus apa yang telah dilakukan oleh Jepang. Jepang pada awalnya menutup diri dengan dunia luar, tetapi mereka berfikir dengan cara itu akan mengubah apapun di negaranya, akhirnya Jepang mengirim putra putri terbaiknya untuk sekolah diluar negeri, dan kembali ke negerinya untuk membangun Jepang dan alhasil seperti kita lihat, julukan "Macan Asia" pun melekat padanya. Sebenarnya orang kita pun juga gak kalah pandai beliau Bibit Waluyo juga mengatakan "bali ndeso mbagun ndeso" yaitu "kembali ke desa membagun desa".
Jadi pendidikan adalah senjata yang sudah terbukti ampuh. Yang saya maksudkan disini bukan hanya berhenti dipendidikan formal. Ijazah adalah legalitas, tapi bukti dari kemampuan seseorang hanya bisa dibuktikan dengan karya. Karya diwujudkan dengan skill, jadi apa - apa yang sudah didapat dibangku pendidikan hendaknya diasah menjadi sebuah skill yang memiliki daya saing. Tidak percaya diri? itu wajar. Bisa dimulai dengan yang layanan gratis dulu sebelum menginjak yang profesional.
Sebenarnya hari ini saya kaget, ternyata ongkos jasa perawatan websiste itu malah juga ya. Harga yang terpampang mulai dari Rp.500 ribu perbulan. Itupun dengan layanan yang minim. Bagi pemula itu mahal banget tarifnya. Tapi bagi mereka yang sudah biasa terjun dengan kualtias, kemapuan, ilmu, dan waktu yang dituangkan, itu murah. Dari sini dapat dikatakan bisa saja skill anda sebenarnya begitu mahal, tapi mungkin anda belum tahu harga jualnya.
Baik, itupun baru pada bidikan pasar lokal atau nasional. Seperti yang dikatakan sebelumnya, di era globalisasi semua menjadi mungkin. Tingkatkan level diri indi, bukan lagi manusia kelas lokal, tatapi manusia kelas nasional, dan dunia. Kenapa tidak, Jika anda dibayar dengan dolar bukankah harganya akan berlipat dari pada harga nasional?
Setelah anda punya skill atau potensi yang anda tentukan maka tekunilah skill tersebut. Perlu waktu memang, biasanya saya mengukurnya dengan angka 1 tahun, jika seseorang sudah mampu bertahan selama satu tahun saja maka hasilnya sudah akan terlihat. Kenapa satu tahun, karena satu tahun itu adalah siklus yang berulang. 1 Tahun menekuni 1 bidang itu tidak lama bukan dari pada mencari ini itu dengan tidak jelas. Dan saat dimana orang mencari kemapuan anda itu akan tiba.
Kasus diatas hanya contoh, saya rasa bisa digeneralisasikan pada skill yang lain. Jika anda punya skill anda dapat hidup dimana saja tanpa bergantung siapapun. Tak perlu jalan dan tak perlu pabrik pun anda tetap bisa mencari uang. Itulah mengapa di era teknologi dan inforamsi ini saya katakan mencari uang itu mudah.
Contoh yang lain, misal sekarang marak orang membuat video di Youtube seperti vlog, cover, prank, dll. Nah dengan cara begitu saja mereka pun bisa mendatangkan uang. Tetapi bukan berarti mereka melakukan itu tanpa ilmu. Mereka juga banyak - banyak belajar atau saya kata katakan juga sebagai wujud pendidikan informal. Inilah kenapa pendidikan bukan saja hanya dibangku kelas tetapi dimana saja. Ingat prinsip dasar bahwa "menunut ilmu wajib" ya ilmu apa saja, bukan hanya yang tertulis di buku, tetapi dinamanapun dan apapun. Bos Darling mengatakan "jika kita mampu menembak pada titik yang tepat maka dengan mudah kita mampu mendapatkanya", karena setiap perkara ada kuncinya.
Secara siklus dapat saya singkat menjadi: "Pendidikan - Ilmu - Skill - Konsistensi - Hasil". Mudah- mudahan pandangan saya ini dapat menjadi rujukan dalam membuka pikiran bahwa mencari uang itu mudah.
Cari kerja sana sini gak dapat. Padahal sudah punya gelar sarjana pula. Bukan main- main dari universitas ternama malah.
BalasHapushttp://www.cf88id.live/
ayo bagi yg suka maen judi ayam on line sabung ayam pisau
BalasHapusdi bolavita tempat nya banyak sekali bonus2 menarik
dan game2 on line terlengakap se indonesia
dengan pelayanan 24 jam yg sangat ramah
ayo segera daftar dan buktikan sendiri
info lbh lanjut:
whatup : +62812-2222-995
BBM: BOLAVITA