Saat pertama kali mendengarkan puisi Sajak Palsu saya merasa tergugah, terpancing, bahkan tersindir. Setelah mendengarkan puisi ini sampai selesai ternyata benar adanya bahwa puisi ini dapat menjadi refleksi dari kehidupan yang ada sekarang ini. Saya sangat tertarik untuk menyimpan dan berharap bisa membaca pada acara formal. Melihat konsep pembacaan puisi ini dari seorang teman pada beberapa waktu lalu saya ingin menirukanya.
Konsep membaca puisi sajak palsu
Pembacaan puisi ini bisa dimulai dengan menyebutkan membaca judul dan nama pengarangnya, lalu dilanjutkan dengan membaca puisi karya Agus R. Sarjono ini. Pembacaan puisi dapat menekankan kata "palsu" agar lebih mengena ke telinga pendengar. Setelah diakhir membaca puisi dilanjutkan dengan menyanyikan lagu "Ibu Pertiwi". Lagu pertiwi dinyanyikan secara bersama - sama dengan pendegar bisa diiringi dengan musik atau tanpa musik. Tambahan saja, bisa menampilkan background untuk proyektor degan gambar yang sesuai misal gambar awan bergerak atau gambar sekolah.
Teks puisi sajak palsu Agus M. Sarjono
SAJAK PALSU
(Agus R. Sarjono)
(Agus R. Sarjono)
Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah dengan sapaan palsu.
Lalu mereka pun belajar sejarah palsu dan buku-buku palsu.
Di akhir sekolah mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka yang palsu.
Karena tak cukup nilai, maka berdatanglah mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop, berisi perhatian dan rasa hormat palsu.
Sambil tersipu palsu dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru dan ibu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan nilai-nilai palsu yang baru.
Masa sekolah demi masa sekolah berlalu, mereka pun lahir sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu, ahli pertanian palsu, insinyur palsu.
Sebagian menjadi guru, ilmuwan atau seniman palsu.
Dengan gairah tinggi mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu.
Mereka saksikan ramainya perniagaan palsu dengan ekspor dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus dan hadiah-hadiah palsu, tapi diam-diam meminjam juga pinjaman dengan izin dan surat palsu kepada bank negeri yang dijaga pejabat-pejabat palsu.
Masyarakat pun berniaga dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu.
Maka uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu, sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam nasib buruk palsu.
Lalu orang-orang palsu meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan gagasan-gagasan palsu di tengah seminar dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring dan palsu
Lirik lagu Ibu Pertiwi
IBU PERTIWI
kulihat ibu pertiwi
sedang bersusah hati
air matamu berlinang
mas intanmu terkenang
hutan gunung sawah lautan
simpanan kekayaan
kini ibu sedang susah
merintih dan berdoa
kulihat ibu pertiwi
kami datang berbakti
lihatlah putra-putrimu
menggembirakan ibu
ibu kami tetap cinta
putramu yang setia
menjaga harta pusaka
untuk nusa dan bangsa
Demikian salah satu konsep pembacaan puisi Sajak Palsu karya Agus M. Sarjono. Konsep ini hanya sebagai referensi dan bisa menggunakan konsep apapun dalam membaca puisi.
Posting Komentar untuk "Konsep Membaca Puisi Sajak Palsu Agus M. Sarjono"
Terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar