Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan banyak sekali wirusahawan untuk menjadikan Indonesia yang mandiri secara perkonimian, dalam teori economi jumlah wirausahaan yang dibutuhakn untuk menjadi negara maju adalah 2 persen dari rasio penduduknya. Di indonesia pada 2012 ini tercatat hanya memiliki 1,56 persen dari total penduduk 240 juta jiwa (Kompas 5 Oktober 2012) . Seperti halnya kita lihat sekarang ini banyaknya pengganguaran dan angkatan kerja yang selalu meningkat setiap tahunya jadi kewirausahaan disini sangat perperan dalam menyerapan angaktan kerja baik dari sisi wirausahawan maupun dari sisi pencari kerja yang secara otomais juga mengurangi kemiskinan dan peningaktan tarap hidup masyarkat.
Berwirausaha menjadi salah satu kunci kemandiran suatu bangsa terlebih bagi masyrakat, paradigam masyarkat sekarang ini masih cenderung mencari kerja ketimbang menciptakan lapangan kerja, walapun memang terjasi peningkatan persentasi sebnayak 1,32 persen pada 2012 ini masih dirasa kurang untuk mengimbangi jumlah penduduk indonesia. Kewirasuahaan di tingkat local menjadi salah satu kunci, kemandiran dalam berwirausaha tidak harus selamnya dilkukan ditingkat kota-kota besar seperti Jakarta, berwirausaha dapat dilkukan oleh siapa saja dimana saja termasuk ditingkat daerah. Dalam hal ini masyrakat diajak untuk aktif dan kreatif menciptakan peluang tersebut terlebih jika perekomian daerah maju maka orang tidak akanlagi berbondong-bondong ke kota bahkan keluar negeri untuk menciptakan dan mencari kerja, sehingga nantinya akan terjadi keseimngan secara ekonomi baik ditingkat desa dan kota.
Dari sinilah maka perlu adanya pendidikan terhadap seluruh lapisan masyrakat tentang pentingnya berwirausaha, mulai dari tujuan, management, dan tata laksanaya. Ilmu pengetahuan sebagai sarana yang mutlak untuk mewujudkan hal tersebut, agar pola pikir masyrakat terbuka dan menerima serta bertindak dengan cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas kehdipanya melalui wirausaha. Model pendidikan seperti apakah yang layak bagi masyarakt kita agar merka mengetahui dan memahami dan mempraktekan dalam lingkungan mereka masing-masing. Pendidikan tepat yang memfokuskan pada explorasi potensi masyarakatlah yang menjadi kunci keberhasillanya, dalam hal ini masyarakat dapat menggali gagasan potensi ide indviduanya secara bebeas dengan menafaatkan semua sumberdaya manusia dan alam yang ada dalam lingkungan masing-masing, dan bukan tidak mungkin bahwa setiap daerah mempunyai kelebihan danpotensi yang dapat dilihat sebagi peluang berwirausha, seperti kita liahat bahwa cakuoan dalam mencakup dua bidang pentinag yaitu prosuksi dan pemasaran, dua kunci ini lah yang akan mecnicpkan semua peluang, baik barang maupun jasa. Sosialisasi tentang kewirausahan mulai dari pendiran usaha, pengeloaan, hambtan, inovasi, kenutuangan dan peningkatan serta memberdayakan sumberdaya mansia ini lah yang dapat menjadi proses pendidikan kepada masyarakt, terlebih lagi tnetang pelaksanaan usaha itu sendiri, baik pendiraian, pengeloaaan dan pengeasan dari segeanap masayrakt dan pemangku kepentingan kepentaingan yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Pertama yang harus dikukan adalah merubah pola pikir masyrakat atau paradigama, pemahaman dan cara pelajsanaan sutaur wirausaha batu masuk pada pelatihan atau pendidikan yang kita rancang.
Untuk menjawab persoalan bagaimana membangun kewirausahaan, kita aka mulai dengan mengetaui dan mengenal kewiaushaan itu sendiri, kewirausahaan lebih menekanakan pada phycilolgy dari pelaku yaitu mental dari seseorang dalam mmellkuakn suatu bidang usaha, baik dari inovasi, keberanian, resiko dan managent yang dapat dia lakuakn, sedangakan wirausha merupakan kegiatan yang dia lakukan dalam mefaatkan teknonologi dengan memakia input dari lingkunganya untuk memproduksi barang atau jasa. Jadi bagaimana seseorang mempunyai jiwa mental dan melakukan kegitan berwirausaha itu. Berwirausaha bukan berartihanya sekedar memproduksi atau memasarakan (berjualan) atau gabungan dari keduaya, yang hanya dilaksanakan begitu saja tanpa memperhatikan tujuan dari apa yang mereka lakuakn, dapatkita contohkan seorang pedagang bakso yang hanya menjual daganganya di dipasar tanpa adapeningkatan kehidupan, baik financial dan mamfaatny bagi orang lian (lingkungan), prisip “orang yang baik adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain” harus ditrapkan sehingga bagaiamana orang disekitranya dapat andil dalam keberhasilan seseorang secra nyata bukan pada invidualnya atu kelompoknya.
Berorientsi pada prosuksi dan proses
Dalam tataran ideology saya lebih menekankan pada dua bidang wirausaha dua kutub yang sangat penting yaitu sebagai pengelola atau menager atau pelaksana, dari dua hal ini harus kit apahami karena berkiatn sekali dengan potensi sesorang, dalam tataran ideology orang tidak dituuntut untuk ahli pada satu bidang akan tetapi lebih pada penguasaan managerialnya melhiat peluang, memangae organisasi (usahanya) dan mengemabngkanaya, karena memang orang kanmerasa tidak punya skill tertentu sehingga dia merasa bingung untuka memulai suatu bidang usaha, akan tetapi did dapt berinovasi mencari ide baik dari dirinay maupu n ootang lain kemduisan menata dan mendirkan usha tersebut sebagai seornag manager yang tidak terjun langsung, msalkan seornag yang tidak bisa masak sama sekali bida memilki ketering aqiqah. Kemudian masuk ke idiolagy yang kedua yaitu tingkat pelaksana dalam hal ini bukan berarti seseorang hanya menjadi krayamea suatu bidakng usahamereka dipakai karena mempunyai skill yang memang dibutuhkan dalam perusahaan, akan tetapi sebenarnya merka sudha mempuanyai bekal yaitu keahlian mereka tersebut sehingga merka dapat menjual kemapuan merekadengann indivaula tanpa teriakat oleh ornag lain yang kemudian dapat ditingkatkan sekalaya sehingga orang laind apt menduplkisi keahlian tersebut dan mengemabnagkanaya. Misalkan seouab lemanga beladiri, mungkin pada awalnay hanya satu orang akan tetapi dia dapat melatih orang lain dan kemudian saat siswanya semiakn banyak dia akan mendaptkan incoame yang sebanding. Dari sini kita simpulkan bahwa setiap orang dapt mengekloprsi kemapuanya masing –masing dengan bebas tanpa dan dapat meberikan manfaat bagi diri dan lingkunganya. selanjutnya kita masuk tataran pre- practice, pemahaman pola pikir masyrakat tentang kewirausahaan
Definisi, mafaat, posisi masyarakat
Apakah hal seperti iitu munceul dengan sednidrinya otoamtis tidak, seseornag mempuanyi bakat bukan Karen kebetulan tetapi Karen adaya sebuah proses pelatihan, seorang atlit teidka aakan memenagkan lomba jika dia tidak pernah berlatih *, kemapuan muncul dari minat yang timbul darikecenderunagn atau hoby hoby di daptkand ari ilmu pengertahunan baik pengalaman amaupun dari buku, jadi untuk menumbuhkan hal tersebut pendidikan menjadi langkah yang paling tepat untuk membuka pikiran msyrakat agar mengetahui, meliaht, berinovasi apa ayang seharusnya merka lakukan utuntuk lingkungan masing-masing yang nantinya akan menjadikan indonesisia yang mandiri karenamasyrakat yang sejahtera. Karena paradigam ayang muncul dimasyrakt sekarang ini adalah hasil yang mereka daptkansebelumnya jadilayaklahkita untuk memberikan pednidikan tersebut.
Susunan organisasi meliputi bidang usaha itu sendiria jenis bidang yang kit atentukan berdaarkan bidakng kerja, bakat, hoby ilmu pnegetahuan (buku, pendidikan dan pelatiahn dn pbgalaman) mind proses
Inilah suatu bidang usaha Sehingga membentuk tiga kata berfikir (bermipi) berkata pengaturan managenamt) berbuat paktek dari tidak ada abstrak (mind) menadji ada berdasarkan inspoirasi dari priabdai dan mansyarkata untuk pemenuhan kebutuahn masyrrakt. Se[perti metode atm amati mdofokasi.
Semua bermaura pada tujaun, misal manfaat padamsayrakat, keunrtungan, memprosukdai dan memasarkan prosuk itulah tujuan. Yang kedua management, pemgaturan bangaiaman menatur mengelola, memakai Sdm sda utnuk memenuhi tujuan tahap planning
Dalam ranah mangemat kita sudah masuk kategori praktek akan merancanakan apa yang akan diimplemtansikan, membut management yang benaradan tapat karenamangemant adalah pusat dari segalanpengaruan,
Setelah mengethaui kecenderunagn tersebut masyarkat dapat meliaht dau aspeck yaitu sumber day amanusia sebagi pelaku dan sda sebagi pelaunag, siapakah para pelaku wirausaha, marikiita liaht dilingkungan kita,
Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa: Wirausaha adalah orang yang mempunyai
Semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
Kewirausahaan sikap mental, adalah sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bemilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. organisasi adalah Seseorang yang dengan teknonlogi mengubah input lingkunganmenjadi baranga atau jasa yang dapat dipasarakan.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di Asia membutuhakan paling tidak 9 juta orang dari jumlah penduduk 240 juta jiwa, pada tahun juni tahun 2012 ini jumlahnya wirusahaan hanya berjumlah 1,6 juta jiwa dari jumlah penduduk, berdasarkn teory economi negra maju memiliki jumlah wirausha minmal 2 persen dari rasio jumlah penduduk, alasan utama di butuhkanya kewirauusahaan adalah kurangny a lapangan pekerjaan didalam negeri, banyaknay pengggauran, padahla begitu banayk pottensi yang ada didalam negeri ini untuk menerdayakan masayrakt aberwirusaha dari pada hanay amencari kerj aatau kelaur negeri menjadi TKI, halini tidak begitusaja dislahakan karean memang banayk afaktor yang melatara belakangianaya, karean amemang dari tingkat keasdaran, pengertahuan dan kemamapuan masytkat yang kurang tentag dunia berwirusaha, yang meraka kaetahui hanya sebatasi berusha, berdaganag bekeraj atanpa mengetahhi pngemanaganyautnutk emanjdai wiruashaaawan
Membangun kewirausahaan Lokal
Mari kita lihat tataran makro dari kewirausahaan, semaua asapek kehdipauan ini memepaunyai sebiaua tujauan yang dimeplaematasika dalam bentuk manajemaent sebgai sarana dan dilaksanakn dilapangan, tatatarna yang lebbih atinggai diasian adlah tujuaan dan wirusaha adalah sala satu bermutkaraa n untk encapait tuajuan, tidak hanaya mengenai
Memberikan penyulusan dan informasi berwirausah akepada masayrakat, sperti program KB, jangan diannggap sebelah mata. Data Badan Pusat Statistik (BPS) nasional mengungkapkan di Indonesia kini ada 55, 53 juta UMKM dan 54 juta lebih diantaranya adalah usaha mikro.
Sumber
- ilmuakuntansi.web.id
- bisniskeuangan.kompas.com
Posting Komentar untuk "Kewirausahaan Dalam Kemandirian Masyarakat"
Terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar