Dengan didapuknya Pak Probowo dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan sontak memuat para pendukungnya patah hati. Padahal sebelum sudah banyak nyinyiran bahkan penolakan halus dari partai kolasi nyang mengusun Jokowi-Ma'uf Amin.
Masih bergeleng kepala, terutama mereka para sukarelawan mantan Jendral ini. Bagaimana bisa perseturuan antara Badan Kemengan Nasional (BKN) dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) bak perang saudara tersebut kini menjadi begitu akur.
Bahkan saking akurnya Surya Paloh pun sempat menceloteh kalau gak ada oposisi, Nasdem siap menajadi Opsisi ya walau kenyataan satu-satunya Oposisi adalah PKS.
Kebinet periode dua pun telah muncul, salah satu yang paling mencengangkan bukanlah mundur Bu Susi atau naiknya Nadim sebagai menteri Pendidikan, siapa lagi kalau bukan diangkatnya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Ada apa gerangan beliau mau jadi menteri? Saya yakin netizen pun banyak bertanya-tanya ya meski memang beliau sudah punya pola tersendiri.
Namun bukan itu yang menjadi titik krtis. Melainkan inilah bukti nyata bahwa "isu - isu pilpres adalah dangangan"
Kasian rakyat yang tidak mengerti dan terombang-ambing dengan opini-opini yang tidak masuk akal. Bahkan dalih agama sebagai roti empuk pun disodorkan.
Di satu sisi TKN diafiliasikan dengan isu PeKaI lalu disis lain BKN pun diisukan dengan Khilafah
Isu yang menjadi-jadi membuat perseturan tak henti dibawah bahkan hingga hari pelantikan.
Bahkan saking panasnya, demo mahasiswa menolak Perpu hingga penusukan Pak Wiranto pun di asumsikan di tunggi Islam Radikal.
Namun semua telah sirna bak kemarau yang tegusur air hujan, seketika bumi menjadi dingin meski berangsur-angsur dan tak sedingin es.
Saya yakin para elit paham betul bagaimana memainnkan opini publik dan tahu betul apa yang sebenarnya terjadi. Rakyat kecil gak bakal ngerti tatanan makro dan konsensus diatas. Mereka hanya tahu sisa penceranaan media serta promosi bak tukang jamu.
Kalau sudah demikian apa yang perlu diidealismekan. Ya karena semuanya ternyata sama. Kenapa gak dari awal atau bahkan mengiyakan ucapan santri di Semarang yang menyebutkan Prabowo akan jadi menterinya Pak Jokowi.
Rakyat bukan dangangan, perpecahan bisa sangat mengakar, bahkan sangat membudaya di tataran paling kecil dengan tidak mampu menerima perbedaan. Ini pun benar - benar terjadi di masyarkat. Sadarkah wahai para pemain.
Alam bawah sadar raum proletar sudah membeku dan mudah tersulut hingga menjadi akut.
Ingat saudara - saudara "ini cuma dangangan"
Kamu tahukan siapa yang berdagang?
Bahkan saking akurnya Surya Paloh pun sempat menceloteh kalau gak ada oposisi, Nasdem siap menajadi Opsisi ya walau kenyataan satu-satunya Oposisi adalah PKS.
Kebinet periode dua pun telah muncul, salah satu yang paling mencengangkan bukanlah mundur Bu Susi atau naiknya Nadim sebagai menteri Pendidikan, siapa lagi kalau bukan diangkatnya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Ada apa gerangan beliau mau jadi menteri? Saya yakin netizen pun banyak bertanya-tanya ya meski memang beliau sudah punya pola tersendiri.
Namun bukan itu yang menjadi titik krtis. Melainkan inilah bukti nyata bahwa "isu - isu pilpres adalah dangangan"
Kasian rakyat yang tidak mengerti dan terombang-ambing dengan opini-opini yang tidak masuk akal. Bahkan dalih agama sebagai roti empuk pun disodorkan.
Di satu sisi TKN diafiliasikan dengan isu PeKaI lalu disis lain BKN pun diisukan dengan Khilafah
Isu yang menjadi-jadi membuat perseturan tak henti dibawah bahkan hingga hari pelantikan.
Bahkan saking panasnya, demo mahasiswa menolak Perpu hingga penusukan Pak Wiranto pun di asumsikan di tunggi Islam Radikal.
Namun semua telah sirna bak kemarau yang tegusur air hujan, seketika bumi menjadi dingin meski berangsur-angsur dan tak sedingin es.
Saya yakin para elit paham betul bagaimana memainnkan opini publik dan tahu betul apa yang sebenarnya terjadi. Rakyat kecil gak bakal ngerti tatanan makro dan konsensus diatas. Mereka hanya tahu sisa penceranaan media serta promosi bak tukang jamu.
Kalau sudah demikian apa yang perlu diidealismekan. Ya karena semuanya ternyata sama. Kenapa gak dari awal atau bahkan mengiyakan ucapan santri di Semarang yang menyebutkan Prabowo akan jadi menterinya Pak Jokowi.
Rakyat bukan dangangan, perpecahan bisa sangat mengakar, bahkan sangat membudaya di tataran paling kecil dengan tidak mampu menerima perbedaan. Ini pun benar - benar terjadi di masyarkat. Sadarkah wahai para pemain.
Alam bawah sadar raum proletar sudah membeku dan mudah tersulut hingga menjadi akut.
Ingat saudara - saudara "ini cuma dangangan"
Kamu tahukan siapa yang berdagang?
Posting Komentar untuk "Tebukti Sudah, Isu Itu Memang Dagangan"
Terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar