Saat itu ada seorang teman saya berkunjung kerumah seorang petua cina. teman saya mengajukan pertanyaan karena dia heran melihat orang cina dan setereotype yang melekat pada mereka yaitu identik dengan kaya dan sukses, apakah yang menjadi rahasia dibalik kesuksesan mereka itu.
(B) : Petua cina
A; koh (panggilan untuk orang
cina) bagaimana caranya mendapatkan reski yang banyak koh?
B; gampang bahkan sangat gamapang. lha ini kita sedang mendapatkan reski.
B; gampang bahkan sangat gamapang. lha ini kita sedang mendapatkan reski.
A; apa maksudnya koh?
B; setiap kita bertemau dengan orang atau orang baru berarati kita mendpatakan
riski bukan, jadi, saking gampangnya kan
mendaptakan riski.
A; benar juaga ya koh ( banyak
teman banyak riski)
B; tau gak kenapa sperti itu? karena apa, karena riski datang dari tuhan
jadi mintalah kepada tuhan jangan ke saya. Begitu
murahnya tuhan membagi riski kepada manusia. mungkin
pertanyaan salah. begini, bagaiamana caranya medapatkan uang yang banyak.ya lihat aq
ini. tangan ku kotor berlumuran oli kaena aq bekerja untuk orang di bengkelku ini,
aku melyani mereka, aq memenuhi keperluan mereka dan apa yang mereka inginkan, atau dalam arti aq bekerja untuk mereka.itu lah yang
aku lakukan untuk mendaptkan uang, tau gak mengapa aku mau seperti itu, karena apa? karena riski dan uang itu berbeda. riski berasal
dari Tuhan sedangkan uang berasal dari manusia, diciptakan oleh manusia dan untuk
manusia, jadi mintalah uang kepada manusia.dari sini lah
kita bisa melihat adanya perbedaan perspective antara riski dan uang yang harus
kita pahami, terkadang kita melihat orang berkata. ah santai aja riski datang
dari yang di Atas gak usah bingung Tuhan maha kaya, terkadang hal ini yang
menjadikan alasan bagi mereka untuk tidak mau bekerja keras dan mengelur-ulur
waktu untuk tidak berbuat apa-apa.
Setelah kita pahami dari cerita diatas maka selayaknya merubah pola pikir tersebut dan mulai bekerja keras karena uang datang justru dari orang lain dan bukan berasal dari kita sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung, manusia memggantugkan hidupnya pada orang lain dalam kehipun sebagai mahluk sosial.
Setelah kita pahami dari cerita diatas maka selayaknya merubah pola pikir tersebut dan mulai bekerja keras karena uang datang justru dari orang lain dan bukan berasal dari kita sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung, manusia memggantugkan hidupnya pada orang lain dalam kehipun sebagai mahluk sosial.
References
Haryanto, Sukro.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Memaknai Rizki dan Uang"
Terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar